Thursday, May 28, 2009

dvd berisi 58 film harun yahya cuma 50rebu perak, buruan borong!!!

Category:   Other/General
Price:   50 rebu

Ini neh judul-judul filmya:

1. TANDA-TANDA KIAMAT
2. KERUNTUHAN ATEISME
3. PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL
4. BANGSA-BANGSA YANG DIMUSNAHKAN – 1
5. BANGSA-BANGSA YANG DIMUSNAHKAN – 2
6. ISLAM: CAHAYA PENERANG DUNIA
7. JEJAK BERDARAH KOMUNISME – 1: KELAHIRAN DAN PERKEMBANGANNYA
8. JEJAK BERDARAH KOMUNISME – 2
9. JEJAK BERDARAH KOMUNISME – 3: GELOMBANG TEROR
10. AKHIR ZAMAN DAN IMAM MAHDI
11. AKHIR ZAMAN II – ZAMAN KEEMASAN
12. ISLAM MENGUTUK TERORISME
13. KEAJAIBAN AL QUR’AN
14. CAHAYA AL QUR’AN 2
15. CAHAYA AL QUR’AN 3
16. AL QUR’AN PETUNJUK JALAN
17. AL QUR’AN PETUNJUK HIDUP
18. MA’RIFATULLAH - MENGENAL ALLAH LEWAT AKAL
19. HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA: PERJALANAN KE AKHIRAT
20. BERPIKIR MENDALAM
21. KEAJAIBAN PENCIPTAAN MANUSIA
22. JANGAN PERNAH LUPA
23. RAHASIA DI BALIK UJIAN
24. INDAHNYA BERKASIH SAYANG
25. PAHLAWAN DI SEKITAR KITA
26. INDAHNYA RUMAH KITA
27. NAMA-NAMA ALLAH
28. AL QUR’AN MEMBUKA JALAN BAGI ILMU PENGETAHUAN
29. SETANISME: AJARAN BERDARAH DARI SETAN
30. NABI MUSA (AS)
31. PENYAMARAN DIRI DI ALAM 3
32. KEAJAIBAN DUNIA SEMUT
33. KEAJAIBAN BURUNG
34. MISTERI KEHIDUPAN SATWA 1
35. MISTERI KEHIDUPAN SATWA 2
36. MISTERI KEHIDUPAN SATWA 3
37. CINTA DAN PENGORBANAN DI DUNIA SATWA
38. ARSITEK ARSITEK DI ALAM
39. KETULUSAN CINTA DAN PENGORBANAN DIRI DI DUNIA SATWA
40. PLANET YANG AJAIB – 1: BUKTI PENCIPTAAN DI BUMI
41. PLANET YANG AJAIB II: KEAJAIBAN SINAR MATAHARI DAN AIR
42. FAKTA PENCIPTAAN
43. BIOMIMETIKA: TEKNOLOGI MENIRU ALAM
44. RAHASIA DI BALIK MATERI
45. PESONA DALAM LAUTAN
46. MENYIBAK RAHASIA BAWAH LAUT
47. DUNIA ES
48. TEKNOLOGI DI ALAM
49. PETAKA AKIBAT DARWINISME TERHADAP KEMANUSIAAN
50. DI BALIK TIRAI PERANG DUNIA
51. KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI
52. KEAJAIBAN WARNA: KEAGUNGAN ALLAH DALAM PENCIPTAAN WARNA
53. KEMILAU JAGAT RAYA: TATANAN SEMPURNA RUANG ANGKASA
54. KEAJAIBAN PERNAPASAN
55. KEAJAIBAN OTAK: INDRA PENCIUMAN DAN PENGECAPAN
56. PETUALANGAN YANG MENAKJUBKAN
57. KEAJAIBAN ALAM SEL
58. KEAJAIBAN BENIH

File movie berformat mpg, kualitas lumayan lah yaw. Mengapa harganya 50ribu??? Berikut rinciannya:
harga DVD perkeping (Rp 6000+1CD bonus=4000)+Biaya Download untuk semua Film+Burning (sekita Rp40.000)

Film2 ini di download dari situs harunyahya.com, daripada download sendiri, udah lama, sering gagal, mending beli dvd ini aja. Lengkap dan murah. :D:D:D:D Insya Allah sudah ada terjamahan ke bahasa indonesia.

Kalo mau mesen, hubungi:
Nurahmah Soleh
YM: leite_riberio
email: leite_riberio@yahoo.com
hape: 081219220932

Teknis pembelian dengan mentranfer uang ke:
No Rekening BCA: 8730049502 a/n Nurahman Soleh
*belum termasuk ongkos kirim, biaya ongkos kirim tergantung jarak, saya biasa menggunakan jasa pengiriman barang JNE.

http://tegoeh.multiply.com/reviews/item/40

Tuesday, May 26, 2009

Menakar Kekuatan Politik PKS (Sekelumit Tanggapan)

Bismillahirrahmanirrahim…Ba’da tahmid dan salam.
Media Islam rujukan, Eramuslim dalam rubrik Analisa edisi Selasa (26/05/2009) memuat artikel panjang yang ditulis oleh Ust. Fathuddin Ja’far, MA., Direktur Spiritual Learning Center dengan judul Menakar Kekuatan Politik PKS. Beliau memulai dengan tanggapan singkat terkait pilihan koalisi PKS yang dilabuhkan pada pasangan SBY-Boediono. Di akhir alinea pertama beliau menyebutkan data yang kurang akurat, yaitu pertemuan empat mata antara SBY dengan Ketua Majelis Syura PKS, KH. Hilmi Aminuddin di Bandung. Data sebenarnya sebagaimana yang dilansir oleh banyak media massa, bahwa pertemuan itu juga dihadiri oleh Presiden PKS, Tiffatul Sembiring, dan Sekjend PKS, Anis Matta.

Poin pembahasan selanjutnya, Ust. Fathuddin menggunakan tulisan otokritik Bpk. Sapto Waluyo tentang “Komunikasi Politik PKS” sebagai amunisi. Namun sangat disayangkan, otokritik yang santun dan balance itu ditafsirkan macam-macam dan ditarik kesana kemari. Dipaksakan mengikuti ritme kritik beliau terhadap PKS yang terlihat menggebu-gebu. Sehingga pisau analisanya kurang tepat karena tendensi prakonsepsi negatif yang berlebihan terhadap PKS, khususnya jajaran pimpinannya. Banyak asumsi-asumsi pribadi yang tampak jelas mendominasi analisa beliau. Terbukti beliau sering menggunakan kata-kata yang mengindikasikan keraguan, tidak yakin dengan validitas data yang dimiliki.

Imajinisasi yang diciptakan Ust. Fathuddin semakin menarik karena dibubuhi gambar-gambar kontrofersi oleh media yang memuatnya. Menggambarkan PKS sebagai partai yang jauh dari nilai Syariat Islam. Partai dakwah yang sudah melenceng dari garis perjuangannya. Kondisinya sedang carut-marut dan mengalami penyakit kronis. Digambarkan sebatang pohon yang sedang keropos yang akan segera roboh. Seakan tidak ada nilai positif sama sekali dalam tubuh PKS. Berikut kutipan dari tulisan beliau: “Kalau tidak diterapi secara maksimal,–mungkin dengan cara amputasi-tidak mustahil partai dakwah itu akan roboh tahun 2014 yang akan datang.”

Beliau kemudian melanjutkan tulisannya dengan menampilkan data umum dari perolehan suara Pileg April 2009 lalu. Menganalisa penurunan suara PKS di basis massa yang dikatakan drastis bila dibandingkan dengan Pilkada. Menilai dan menganalisa adalah hak setiap orang. Standar yang digunakan untuk menilai dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan dan kadar pemahaman seseorang. Sehingga hasil analisa yang kemudian melahirkan penyikapan terhadap permasalahan terkait sangat beragam. Terkait dengan penyikapan terhadap kemenangan atau kekalahan fighting PKS kemarin, sudah banyak tulisan yang mengulas baik dari internal kader maupun non kader. Untuk itu tidak terlalu urgen mengulas permasalahan yang sudah banyak dibicarakan.

Sorotan beliau selanjutnya diarahkan kepada pola interaksi kader dengan pimpinan partai. Berikut kutipannya: “Mereka inilah yang setiap saat didoktrin dengan berbagai doktrin agama (sebut: menggunakan agama) yang terkadang dijelaskan jauh dari pemahaman yang sebenarnya, sehingga mereka tidak sempat menggunakan akal sehat dalam membaca sepak terjang para petinggi partai dan menalar fenomena yang ada. Bahkan, belajar nilai-nilai Islampun seakan sudah tidak perlu lagi, karena semua apa yang dilakukan elite selalu mendapat stempel kesucian dan kebenaran lembaga tinggi partai yang bernama Dewan Syari’ah atau Dewan Syuro. Setiap saat para kader hanya dijejali informasi satu arah bersifat top down dan kewajiban mentaati semua keputusan elite atau lembaga tinggi partai serta larangan menalar dan mempertanyakannya.”

Dari kutipan di atas dan arah tulisan beliau secara umum, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sorotan khusus adalah sepak terjang dan kebijakan jajaran pimpinan partai, atau dalam bahasa yang lain elit politiknya. Poin inilah yang sebenarnya menggerakkan saya untuk menuliskan sekelumit tanggapan ini. Selain itu karena beberapa kutipan dalil disalahartikan dari maksud yang sesunggunya. Kalimatul haqq uriida bihii baathil. (Perkataan yang hak tapi diselengkan menjadi bathil).

Tulisan beliau dan yang sejenisnya (saya yakin Anda bisa menimbang tulisan semisal yang saya maksud), mengingatkan saya kepada peristiwa hebat yang mendera umat ini. Fitnatul Kubra Peristiwa Pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan (radhiyallahu anhu). Peristiwa memilukan yang harus kita ambil pelajarannya. Bagaimana pengikut Abdullah bin Saba’ menebarkan fitnah di seluruh wilayah-wilayah Islam? Salah satunya dengan mengirim surat yang memprofokasi untuk menggulingkan khalifah Utsman ra.. Surat-surat itu dengan sengaja dijatuhkan ke tangan orang-orang yang lemah. Apa yang tertulis dalam surat itu? Semuanya adalah fitnah kepada khalifah, tujuannya untuk mengobarkan permusuhan dan anti kepada khalifah yang berujung pada pelengseran. Tanpa diduga oleh sekalian sahabat waktu itu, ternyata penggiringan opini itu sampai kepada pembunuhan. Laa haula walaa quwwata illa billaah.

Kaitannya dengan peristiwa di atas. Tentu saja saya tidak bermaksud menyamakan Ust. Fathuddin dengan kaum Saba’iyah, tapi saya mengajak pembaca sekalian untuk mengambil pelajaran agung dari peristiwa bersejarah itu. Bersama-sama mencermati permasalahan dengan lapang dada dan berjiwa besar. Apa tujuan besar dan dampak dari peristiwa itu, ketika seorang khalifah pimpinan tertinggi dilempari tuduhan-tuduhan miring, menggerakkan ribuan orang yang berada di luar kota Madinah untuk pergi ke Madinah dengan dalih melakukan ibadah haji.

Masalah yang sama juga dialami oleh Jama’ah Al-Ikhwan Al-Muslimun (JIM). Al-Ustadz Sa’id Hawwa dalam bukunya “Al-Madkhal ilaa Da’wati Al-Ikhwaan Al-Muslimiin” menjelaskan masalah ini. Berikut kutipannya: “Kami adalah jamaah yang digerakkan oleh dua hal: hukum Allah dan Syura. Dari syura lahir aturan-aturan dan dengan syura aturan-aturan itu mengalami perkembangan. Usaha apapun yang dilakukan untuk mengembangkan jamaah ini tanpa syura, tidak akan pernah berhasil kecuali hanya akan menciptakan perpecahan. Akan datang suatu masa nanti segolongan orang yang melempar tuduhan-tuduhan kepada para pimpinan. Mereka menginginkan agar jamaah ini berjalan tanpa aturan dan tanpa syura. Mereka menuntut ketaatan mutlak. Sesungguhnya mereka tidak ada tempat sama sekali dalam dakwah IM. Mereka harus kembali dari awal kepada barak-barak tarbiyah IM agar mengetahui ABC jamaah ini”

Argumen lain yang beliau gunakan untuk menggoyang pemahaman kader PKS adalah masalah Thaa’ah (ketaatan) dan Tsiqah (yakin dan percaya). Beliau sepertinya memahami aturan main PKS dan faktor yang membuatnya tetap solid. Untuk itu beliau kembali berimajinasi dengan menghadirkan beberapa contoh kasus yang belum teruji kebenarannya. Mempermasalahkan ketaatan kader kepada pimpinannya yang diasumsikan tidak pernah ada kesempatan menggunakan akal sehatnya. Intinya dapat disimpulkan bahwa tulisan beliau menggiring pembacanya terutama kader partai tersebut, agar ramai-ramai membenci pimpinannya dan meninggalkan partainya, dengan cara membius pemikirannya yang selama ini dipegang teguh.

Dalam upaya melemahkan ketsiqahan terhadap pimpinan, beliau membenturkan masalah Thaa’ah dengan Fahm (pemahaman) yang tidak seharusnya dipertentangkan. Justru karena belum tuntas memahami poin Fahm, maka poin-pin selanjutnya tidak kokoh karena tidak dibangun di atas pemahaman yang utuh. Apa yang dinginkan dari poin Fahm tersebut? Bukankah itu Ushuul Isyriin (dua puluh pokok)? Tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kritik mengkritik terhadap pimpinan. Mereka yang tuntas memahami poin pertama (Fahm) maka Insya Allah akan Tha’ah dan Tsiqah kepada pimpinan.

Tidak bisa dibayangkan jika seluruh kader yang jumlahnya ribuan itu meminta penjelasan setiap kebijakan. Apalagi kebijakan strategis yang menuntut cepat dan tepat. Mempertanyakan segala alasan penentuan kebijakan, landasan syar’inya, maslahatnya untuk dakwah, dan pertanyaan lain yang bisa jadi justru menghambat proses capaian besar, karena disibukkan dengan menjelaskan permasalahan kecil yang tidak seharusnya dibesar-besarkan.

Terakhir mohon maaf saya kepada Ust. Fathuddin Ja’far yang jelas lebih shaleh dari saya, melihat posisi beliau sebagai Direktur Spiritual Learning Center. Tentunya bukan orang sembarangan. Mempunyai spiritual yang mapan dan ketenangan yang istiqamah. Mudah-mudahan kita selalu dikaruniai jiwa yang besar, lapang dada, husnudzan kepada sesama saudara seiman. Mendukung siapapun saudara kita yang melakukan tugas untuk shahwah islamiyah. Menghormati proses dan tidak menjadi penganut budaya serba instan. Wallahu a’lam bish shawab.

Tuesday, May 19, 2009

buat yang suka menulis

http://islamunderattack.multiply.com/journal/item/103
Ada program menarik bagi yang suka menulis, atau yang pengen mengasah kemampuan menulis. pihak admin juga sudah menyediakan reward sebagai bukti keseriusan mereka.

semoga bermanfaat

Saturday, May 9, 2009

FUI jagokan HNW sebagai capres "pro-syariah"

Ratusan ulama dari seluruh Indonesia, beberapa waktu lalu berkumpul di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Pertemuan ulama yang digagas Forum Umat Islam (FUI) ini berhasil menelorkan pentingnya mengusung “presiden pro syariah”. Selain itu, pertemuan ini juga berhasil merumuskan sepuluh nama dan kriteria yang tepat bagi calon presiden pro syariah.

Berdasarkan musyawarah ada 10 orang yang kami anggap layak menjadi capares. Dari 10 itu bisa diperas jadi dua orang yakni, Hidayat Nur Wahid dan KH Ma’aruf Amin. Tifatul mengatakan, dari dulu PKS memang begitu masalahnya partai Islam lain belum tentu mendukungnya. Partai Islam lain justru pecah, ada yang ke SBY, Prabowo, atau Mega

Jika capresnya Hidayat Nur Wahid kemudian wakilnya KH Ma’ruf Amien, meski KH Ma’ruf sudah sepuh, tapi mumpuni, memiliki jaringan di NU dan Muhamadiyyah. Saya menduga, pasangan ini akan mendapat dukungan luas dari umat Islam lintas golongan, sehingga kans menangnya besar. Syaratnya satu, partai-partai Islam harus all out mendukung pasangan ini.

Apa syarat menjadi capres yang sesuai syariat islam?

Pertama, harus mempunyai kemampuan memimpin, memiliki track record yang jelas dalam memperjuangkan syariat Islam dan kesejahteraan rakyat. Kedua, memiliki pemahaman syariah, mampu mengatur ekonomi, sosial, dan politik. Saya yakin KH Ma’aruf Amien dan Hidayat Nur Wahid memiliki pengetahuan ini. Mereka memang harus di back up oleh tim yang kuat, kabinet yang kuat yang pro syariah misalnya, tim ekonomi syariah.

sumber : sabili

Friday, May 8, 2009

Dukungan untuk Hidayat Nur Wahid Makin Kuat

Rating:
Category:Other
Musyawarah Majelis Syuro PKS belum dapat memutuskan dengan siapa partai ini akan berkoalisi
"Banyak juga yang mengusulkan kita harus mengusulkan cawapres. Kebanyakan menyebut Pak Hidayat," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring

Latar belakang pengajuan cawapres ini adalah kombinasi antara figur dan agamis

mudah2an negara ini bisa dipimpin oleh sosok yang islami, walau belum sebagai orang nomor satu.


copas dari
http://islamunderattack.multiply.com/reviews/item/9

Tuesday, May 5, 2009

Link Berita Kecurangan Pemilu Aceh Tenggara

Ada sebuah catatan di facebook (dari Sdr. Alfi Rahman). Catatan terbuka sebenarnya, namun harus login untuk melihat catatan tersebut. Berikut saya salinkan secara utuh:

Mohon doa dan dukungannya atas perjuangan PKS di MK untuk merebut kembali 2 kursi DPRA dari dapil 4 dan 7. Berikul link berita atas berbagai kejadian seputar kecurangan pemilu di Agara dan Bener Meriah.

Saturday, May 2, 2009

InSHa Allah vs InSYa Allah......????

dalam beberapa kesempatan saya ada beberapa kali mendapat pertanyaan tentang penulisan
 
إن شاء الله apakah inshaAllah atau insyaAllah
saya akan coba bahas semampu saya

Pada beberapa waktu yang lalu saya ada berjumpa dan berteman (dalam suatu team kerja) dengan seorang wanita asal Afrika tepatnya dari Nigeria. Walau dia berkulit gelap tetapi hatinya putih bersih, inshaAllah, hal ini terpancar dari kata-katanya yang lembut dan santun. sebuah image yang sangat berbeda dari image seorang niger yang kasar yang sering kita lihat di TV.

Namanya adalah Aisha, nama yang indah, semoga Allah selalu merahmatinya.

Pada suatu saat saya bertanya pada Aisha, Apakah anda telah menulis nama anda dengan benar, karna setahu saya nama anda harusnya di tulis dengan ejaan AISYAH.
dia bilang, nama saya sudah benar, kalo anda ganti dengan 'SY' justru akan jadi salah.
dengan sedikit kebingungan saya memintanya untuk menulis namanya dalam bahasa arab.
dan MashaAllah, sebenarnya apa yang dia maksud adalah sama dengan apa yang saya maksud.
عائشة

setelah lepas kejadian ini saya mulai memperhatikan ejaan2 dalam terminology arabic yang ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia.
kira-kira inilah yang saya dapatkan:

ejaan dlm bahasa indonesia
Alif - Ba -Ta- Tsa - Jim - cha - Kho - Dal - Dzal - Ro - Za
Sin - Syin - Shot - Dlo - Tho - Dho - 'Ain - Ghoin
Fa - Qof - Kaf - Lam - Mim - Nun - Waw - Hamzah - Ya

ejaan dalam bahasa inggris
Alif - Ba -Ta- Tha - Jim - Ha - Kha - Dal - Thal - Ra - Zay
Sin - Shin - Sad - Dad - Ta - Dha - 'Ayn - Ghayn
Fa - Gaf - Kaf - Lam - Mim - Nun - Ha- Waw - Ya

dengan memperhatikan ejaan2 diatas, bisa kita lihat dlm bhs indonesia digunakan kata SYIN sedang dalam ejaan inggris digunakan ejaan SHIN.
ejaan SYIN setahu saya hanya dipake di malaysia, pakistan dan india, sedangkan negara2 lain menggunakan ejaan SHIN.

Perbedaan ini wajar terjadi karna bahasa arab adalah bahasa alquran, dimana tidak ada ukuran baku untuk mentranfernya ke dalam alfabet selain arabic.

Namun Aisha berpesan kepada saya, sebagai muslim kita harus berpikir global, gunakanlah ejaan yang umum di pake kebanyakan muslim di seluruh dunia tapi kalo anda tetap menggunakan ejaan anda tentu tidak mengapa sepanjang anda berkomunikasi dengan orang yang menggunakan ejaan yang sama.

semoga bermanfaat


by Kalasnikhov


***tulisan yang sama juga diupload di IUA