Monday, September 1, 2008

Antara Tradisi dan Kemanusian "5 Frauen werden lebendig begraben/5 perempuan dikubur hidup-hidup"

Fünf Frauen in Pakistan lebendig begraben

Abgeordneter verteidigt Ehrenmorde: „Jahrhundertealte Tradition“

Was in westlichen Zivilisationen selbstverständlich ist, kostete fünf pakistanische Frauen das Leben: Weil sie sich ihre Ehemänner selbst aussuchen wollten, wurden sie bei lebendigem Leib begraben!

Medien im Südwesten des Landes berichten: Zunächst wurde auf die Frauen, drei von ihnen noch Jugendliche, geschossen – dann warf man sie ins Grab und schaufelte Erde über sie, obwohl sie noch atmeten.

Unfassbar – der pakistanische Abgeordnete Israr Ullah Zehri trat öffentlich für die sogenannten Ehrenmorde ein: „Das sind jahrhundertealte Traditionen, und ich werde sie weiter verteidigen.“

Zehri hatte im Parlament für einen Eklat gesorgt, als er den verblüfften Abgeordneten erklärte, dieser Brauch des Baluch-Stammes helfe dabei, Obszönitäten zu stoppen: „Nur wer sich der Unmoral hingibt, muss Angst haben.“ Er rief seine Kollegen auf, nicht so viel Aufhebens um diese Angelegenheit zu machen. Mehrere Abgeordnete sprangen protestierend auf und verurteilten die Morde als barbarisch.

Die ehemalige pakistanische Frauenministerin Nilofar Bakhtiar, die sich für Gesetze gegen „Ehrenmorde“ eingesetzt hat, zeigte sich schockiert: „Wir bewegen uns zum Ausgangspunkt zurück.“

Menschenrechtsgruppen warfen örtlichen Behörden vor, sie hätten versucht, den Zwischenfall zu vertuschen. Die Asiatische Menschenrechtskommission berichtete, einer der Täter solle mit einem hohen Beamten in der Provinz verwandt sein.

In Pakistan gibt es eine schleichende Epidemie von Verbrechen im Namen der Familienehre – Zehntausende Frauen sollen Opfer von Missbrauch bis hin zu Mord geworden sein. Allein in den Jahren 2001 bis 2004 registrierte das pakistanische Innenministerium mehr als 4100 „Ehrenmorde“.

--------------------------------------------------------------

Terjemahan

Di Pakistan Lima Orang Perempuan dikubur hidup-hidup
Untuk mempertahankan "Tradisi ratusan tahun" seorang anggota parlement menghukum "kubur hidup-hidup"5 orang wanita
 
yang di negara barat(modern) dianggap wajar,telah menelan 5 korban perempuan ; hanya karena mereka mau mencari pasangan hidupnya sendiri,mereka dihukum "dikubur hidup-hidup"
Medi berita di negara bagian barat daya memberitakan ; pertama-tama mereka (tiga dari mereka masih remaja)dilempari,terus dilemparkan ke dalam lubang,selanjutnya mereka ditimbuni tanah meskipun mereka masih bernafas.
Tak bisa dipercaya - anggota Parlement Pakistan Israr Ullah Zeri memberi sambutan di muka umum untuk acara yang disebut "pembunuhan untuk harga diri","ini adalah tradisi ratusan tahun,dan saya akan mempertahankannya".
Zehri membuat rusuh di Parlement,ketika ia menjelaskan kepada Parlement bahwa adat ini untuk menghentikan pencabulan dan kemaksiatan."hanya orang yang membiarkan kemaksiatan harus merasa takut"katanya.Dia mengajak rekan-rekan nya untuk tidak terlalu banyak menentang keputusan ini,banyak dari anggota parlement lainnya yang terlonjak memprotes,dan mengutuk pelaksanaan hukuman itu sebagai pembunuhan yang biadab.
Bekas menteri Peranan Wanita Pakistan Nilofar Bakhtiar,yang telah berusaha menentang "pembunuhan untuk harga diri",tampak terkejut,"kita bergerak mundur dari titik jalan keluar"
HAM  menuduh pemerintah setempat,telah berusaha untuk menutupi kejadian ini.HAM bagian asia melaporkan,salah seorang pelaku memiliki hubungan keluarga dengan salah seorang pejabat tinggi di Provinsi itu.
di pakistan terdapat epidemi kejahatn yang mengatasnamakan "harga diri keluarga" ; puluhan ribu perempuan menjadi korban penyelewengan dan bahkan sampai ke pembunuhan,di tahun 2001-2004 sendiri ter-registrasi lebih dari 4100 korban "pembunuhan untuk harga diri" demikian dilaporkan departement dalam negeri Pakistan

No comments:

Post a Comment