Tuesday, August 19, 2008

keracunan,racun lagi-racun lagi

Magetan, KLB Keracunan Makanan
Selasa, 19 Agustus 2008 | 20:34 WIB

MAGETAN, SELASA - Peristiwa keracunan makanan di Ngampel, Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa. Sampai Selasa (19/8), jumlah warga yang dirawat di puskesmas terus bertambah, bahkan ada yang harus dirujuk ke rumah sakit.  

"Karena jumlah warga yang terkena banyak dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat, kami tetapkan kejadian luar biasa, kata Harry Susanto," kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan saat mencek kondisi kesehatan warga di Puskesmas Takeran, Selasa (19/8).

Seperti diberitakan sebelumnya, keracunan makanan ini dipicu oleh makanan yang dimakan warga saat resepsi pernikahan salah satu warga RT 12 Ngampel, Sabtu (16/8).

Karena telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa, Pemerintah Kabupaten Magetan menanggung seluruh biaya pengobatan warga. Penanganan dan pemantauan kesehatan warga Ngampel pun ditingkatkan, salah satunya dengan membuat posko keseh atan di Ngampel.

Tenaga medis dari puskesmas lain di Magetan juga didatangkan untuk membantu perawatan warga. Jumlah perawat ditambah empat orang sedangkan dokter ditambah dua orang. Selain itu, berdasarkan pengamatan, ada lima mobil puskesmas keliling y ang disiagakan di Puskesmas Takeran.

Sejak Selasa pagi, warga Ngampel yang berdatangan ke Puskesmas Takeran untuk dirawat terus bertambah. Mereka baru datang ke puskesmas karena kondisi mereka tidak membaik. Mereka masih merasa mual dan diare.

Jika pada Senin (18/8), hanya 19 warga yang dirawat di puskesmas ini, sampai Selasa (19/8) pukul 18.00 telah bertambah menjadi total sebanyak 38 pasien. Selain di Puskesmas Takeran, ada lima warga yang dirawat di Puskesmas Taji. Ada pula seorang warga bernama Sukat (43), warga RT 12 Ngampel, yang terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Sudono di Madiun karena kondisinya setelah dirawat di puskesmas tidak membaik.

Di Puskesmas Takeran, karena tempat tidur yang ada tidak dapat menampung seluruh warga, puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan menambah 15 tempat tidur lipat. Karena masih tidak cukup, sebagian warga terpaksa berbaring di atas tikar atau tempat tidur tipis.  

Selain mereka yang dirawat di puskesmas dan rumah sakit, ada 142 warga yang menjal ani rawat jalan. "Kondisi mereka tidak terlalu parah sehingga tidak perlu rawat inap," kata Kepala Puskesmas Takeran dr Hendro Yuwono.

2 comments: