Sunday, October 26, 2008

Kader PKS Diteror dan Ancam Bunuh

* Jika Tetap Memasang Atribut Partai

Sumber: rakyataceh.com, 27-10-2008

BANDA ACEH-Aksi teror bahkan menjurus ancaman bunuh kenbali dialami oleh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Banda Aceh.

“Kami sangat menyesalkan tindakan oknum salah satu partai politik yang mau melakukan intimidasi kepada kader PKS dan juga mau mencabut bendera partai," tegas Ketua DPW PKS Aceh Tgk H Ghufran Zainal Abidin MA kepada koran ini, Minggu (26/10).

Ghufran menjelaskan, Kejadiannya berawal pada hari Jumat (24/10) lalu, ketika seorang kader PKS, Erna (21), pulang dari kampus menuju rumahnya di Desa Geulanggang Rayek, Kecamatan Kutablang Bireuen.

Tiba-tiba di tengah perjalanan, Erna dihadang dua orang mengaku dari kader salah satu partai politik di Aceh.
Saat penghadangan itu, beber H Ghufran, tidak ada satu orangpun yang melintasi di jalan tersebut. Dan praktis hanya ada tiga orang, yaitu kader PKS, Erna dan 2 orang dari partai politik tersebut.

Menurut cerita, Erna, sambung Ghufran Zainal, Erna diancam oleh oknum anggota parpol tersebut untuk tidak memasang atribut partai PKS di rumahnya.
Tapi larangan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Erna sambil menjelaskan, kampanye adalah hak setiap orang.

"Kalau kalian mau protes, silahkan ke KIP, jangan dengan saya," tegas Erna kepada kedua kader partai politik tersebut saat mengisahkannya kepada Ghufran.
Mencermati kejadian dan teror yang dialami oleh kader PKS tersebut, ujar Ghufran Zainal, aksi itu sudah menjurus intimidasi terhadap kader PKS yang hingga kini masih juga belum berakhir.

Padahal, ujar Ghufran, pasca kejadian pencabutan bendera PKS di Banda Aceh saat kedatangan Hasan Tiro kemarin. Kini, intimidasi dan teror berlanjut kembali terhadap seorang kader putri PKS di Kutablang di Bireuen. "Bukankah ini merupakan tindakan sangat disayangkan,” kata Ghufran Zainal.

Tapi, kejadian ini tidak berhenti disitu saja. Karena, keesokan harinya yakni Sabtu (25/10), Erna yang baru pulang mengisi pengajian di Kampusnya kembali dihadang oleh kedua oknum kader parpol tersebut.

“Kali ini ancaman terhadap Erna lebih berat. Oknum tersebut mengancam akan menggorok leher Erna dan keluarganya serta mengancam membakar rumahya, bila masih ada terpasang bendera PKS di rumahnya,” jelas Ghufran Zainal.

Tapi lagi-lagi Erna membalas ancaman tersebut, bahwa dia tidak takut dengan ancaman murahan. "Karena, yang dia takutkan Erna hanyalah Allah," lanjut Ghufran Zainal.

Akhirnya si oknum kader partai itu, menyerobot pin PKS yang ada di jilbab Erna dan menariknya sehingga jilbab Erna sampai kusut.

Atas kejadian tersebut, "saya Ketua DPW PKS Aceh Tgk. H. Ghufran Zainal Abidin, MA sangat menyesalkan tindakan oknum kader partai tersebut. Selain sudah mencemarkan perdamaian dalam pemilu, tindakan menyerobot jelbab merupakan tindakan pelecehan terhadap perempuan dan hak asasi manusia," tegas. Ghufran sembari meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Mudah-mudahan cukup PKS saja yang menjadi korban kekerasan oknum PA, PKS mengajak kepada seluruh komponen di Aceh untuk secara bersama mewujudkan pemilu yang damai, bebas dari intimidasi dan paksaan. Dan kalaupun ada yang mengintimidasi, mari kita lawan dan jadikan musuh masyarakat," pintanya.(den)

5 comments:

  1. Tetaplah bersabar dan bersiap siagalah ....Allahu Akbar

    ReplyDelete
  2. jangan takut dan bersedih hati. Innallaha ma ana

    ReplyDelete
  3. ALLAH beserta para hambaNya yang memperjuangkan agama-Nya..
    laknatlah orang2 yang menghalangi orang yg berjihad dijalan-Nya..

    ReplyDelete
  4. maju terus..pantang mundur hai saudaraku PKS.....

    ReplyDelete
  5. seharusnya yang dua orang itu coba sesekali sama kader PKS yang cowok....jangan beraninya sama kader yang cewek aja banci namanya itu..

    ReplyDelete