Tuesday, March 31, 2009

Tifatul Sembiring: Jangan Sakiti Kader PKS

* PKS tak Bersaing dengan Parlok

Sumber: Harian Serambi Indonesia, 01-04-2009

Tifatul Sembiring memberikan orasi di depan simpatisan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring memberikan orasi di depan simpatisan dan kader PKS dalam berkampanye di Lapangan bola kaki Kecamatan Jangka, Biereun, Selasa (31/3). SERAMBI/ZAKI MUBARAK

BIREUEN – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ir Tifatul Sembiring, meminta kepada semua pihak di Aceh supaya tidak menyakiti kader dari partai yang dipimpinnya itu.

Ia nyatakan kader partai berlambang bulan sabit dan padi itu, merupakan orang-orang pilihan yang telah terlatih untuk menciptakan ukhuwah atau persaudaraan antarsesama, terutama antarsaudara seagama, sedarah, sebangsa, dan se-Tanah Air.

“Kader PKS adalah kader yang telah dilatih, makanya jangan sakiti mereka,” pesan Tifatul dalam orasi politik di hadapan massa yang memadati lapangan bolakaki Kecamatan Jangka, Bireuen, Selasa (31/3).

Kampanye PKS itu dihadiri massa dari Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan sebagiannya lagi dari Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, dan Banda Aceh. Juga dihadiri seluruh caleg PKS untuk DPRK Bireuen, seperti Fauzi, Azhari, dan lainnya, serta para caleg PKS untuk DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV, seperti Khairul Akmal. Hadir juga Ustaz Raihan Iskandar (Wakil Ketua DPRA), Ghuffran (Ketua DPW PKS Aceh), dan seorang caleg Kota Banda Aceh, yaitu Azmi Fajri Usman.

Kampanye terbuka itu dimulai pukul 15.00 WIB, dengan pembacaan nazam Aceh oleh seorang simpatisan yang dipandu seorang pengurus PKS Bireuen, Dewa Abdullah. Lalu dilanjutkan dengan penampilan grup Seudati Syeh Razali dari Peudada.

Setelah qari membacakan ayat-ayat suci Alquran, langsung tampil Presiden PKS yang bertindak sebagai jurkam tunggal. Tifatul yang tampil dengan baju khas PKS dan memakai peci, mengawali kampanyenya dengan nyanyian khas partai yang disambut aplusan serta ucapan Allahu Akbar massanya.

Tifatul mengatakan kader PKS bukan hanya untuk politik semata, melainkan kader yang siap beramal sambil berpolitik. “PKS siap mendukung Nanggroe Aceh ini menjadi daerah yang berdaulat. Kita mau bangsa Indonesia ini seluruhnya tidak lagi menjadi bangsa kuli. Tidak mau dengar lagi ada masyarakat kita Indonesia ini disiksa majikan, melompat dari atas loteng, karena ingin lari dari majikannya,” katanya.

Ia tunjukkan bukti bahwa kader PKS bukan hanya memikirkan politik. Buktinya, ketika terjadi tsunami, kader-kader PKS-lah yang awal sekali bergerak membantu para korban di Banda Aceh dan di tempat lainnya. Bahkan yang dibantu saat itu ada yang anggota ataupun keluarga GAM. “Itu karena GAM juga saudara sebagsa dan se-Tanah Air,” ujarnya.

Saat itu, kisah Tifatul, ada yang bertanya padanya apakah anggota GAM atau keluarga GAM perlu dibantu atau tidak. “Saya jawab, anggota dan keluaga GAM juga harus dibantu, karena mereka juga saudara kita,” kata Tifatul yang disambut dengan pekikan Allahu Akbar oleh massa PKS.

Oleh sebab itu, lanjutnya, kader PKS bukan untuk dimusuhi, karena kader PKS adalah kader yang bisa diajak bersanding, bukan untuk bertanding. “Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, maka kedepankanlah musyawarah. PKS tidak mau terpecah belah dan kader PKS siap berjihad kapan saja dan di mana saja. Makanya, kader PKS adalah saudara, jangan dikasari,” pesan pria berdarah Batak ini.

Tifatul mengharapkan, dalam pemilu mendatang pilihlah kader partai yang profesional dan yang peduli rakyat, bukan kader-kader yang ingin menggerogoti Nanggroe Aceh tercinta ini. Setelah berorasi, Tifatul yang didampingi beberapa orang kader PKS memperagakan cara mecontreng dalam pemilu mendatang. Pada saat itu ia juga mendapat aplaus dari para kader dan simpatisan PKS.

Bukan untuk bersaing
Kecuali itu, dalam jumpa pers usai berkampanye di lapangan bola kaki Kecamatan Jangka kemarin, Tifatul mengatakan PKS bukanlah untuk bersaing dengan partai lokal, melainkan untuk bersanding mewujudkan Aceh yang bermartabat dan supaya tidak ada lagi darurat militer. “Kita imbau semua pihak untuk menjaga kedamaian dan ketenteraman Aceh. Kita ini bersaudara, tak perlu dikasari. Kalau ada masalah, silakan kita bicarakan baik-baik,” katanya.

Menjawab wartawan berapa persen target suara dan bagaimana peluang koalisi PKS dengan partai lokal dan parnas, Tifatul mengatakan, target suara PKS di Aceh hanya 20 persen. Sedangkan rencana koalisi dalam pemilihan caleg belum ada. Namun, untuk mendukung kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berkoalisi dengan Partai Demokrat, PPP, dan PKB, karena PKS menilai selama kepemimpinan SBY sangat bagus.

“Kalau masalah wakil presiden dari PKS itu belum kita pikirkan. Kalau ditanya apa nggak mau jadi wakil presiden? Saya jawab, wong sudah presiden, ngapain mikir ke wakilnya lagi,” kata Presiden PKS itu bercanda.

Tifatul yang didampingi dan dikawal Satgas PKS kemudian melakukan temu kader di Hotel Bireuen Jaya. Sementara itu, kader PKS dan para simpatisan, termasuk para caleg, sebelum meninggalkan lapangan, mereka bersama-sama membersihkan lapangan dan memungut sampah, kemudian shalat asar berjemaah. Selama kampanye berlangsung, sebagian ruas jalan, warung-warung, dan lapangan dipadati massa PKS. (muk/c38)

5 comments:

  1. Allahu akbar.... ngeliat fotonya, kayaknya PKS jakarta di gelora kemarin kalah deh...

    ReplyDelete
  2. Allahu Akbar................
    Allahamduliillah

    ReplyDelete
  3. Kader PKS tak pernah gentar hadapi tantangan.Allahu Akbar!

    ReplyDelete
  4. Jayalah Partai Keadilan Sejahtera dlm naungan Yang Maha Esa...
    Allahu Akbar..

    ReplyDelete